PJJ Penilaian Angkatan II-poin-poin Materi Pembangunan Bidang Agama
  • 7 Agustus 2020
  • 765x Dilihat
  • Berita

PJJ Penilaian Angkatan II-poin-poin Materi Pembangunan Bidang Agama

Bapak Kepala Balai Diklat Keagamaan Denpasar menyampaikan materi  Pembangunan Bidang Agama pada Pelatihan Jarak Jauh Penilaian Pembelajaran Angkatan II. Beberapa poin dari penyampaian materi beliau, yaitu :

Agama adalah pedoman hidup yang kekal bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan dynia dan akhirat. Karena Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dengan lingkungannya. Agama bertujuan untuk dijadikan sebagai tatanan kehidupan manusia atau yang disebut dengan “manhaj al-hayat” yang berasal dari Tuhan melalui wahyu, dimana hal tersebut nantinya mampu membimbing manusia menjadi makhluk yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan hidup, baik di dunia ataupun di akhirat sehingga bisa menjadi bekal dalam kehidupan di tahap yang selanjutnya di alam kubur ataupun akhirat. Di tengah-tengah keberadaan manusia Agama memiliki peran yang sangat penting dan strategis, utamanya dalam membangun nilai-nilai keagamaan, moral dan etika dalam hidup dan kehidupan umat manusia sendiri. Agama adalah sistem nilai yang harus dipahami, dihayati dan diamalkan oleh seluruh pemeluknya dalam tatanan kehidupan setiap individu, keluarga dan masyarakat serta menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara dengan sikap toleransi juga terhadap keberadaan agama lain dan juga kepercayaan bangsa Indonesia yang majmuk.

Agama pada dasarnya memiliki beberapa fungsi yang sangat mendasar yaitu: 1. Agama sebagai perekat sosial (adhesive of society) yaitu mampu menyatukan para pemeluknya dengan ajaran-ajaran persaudaraan dan sifat kasih sayang dan saling berbagi. 2. Agama sebagai pemberi arti kehidupan (the provision of the meaning of life) karena agama merupakan ajaran tentang kemuliaan. 3. Agama sebagai sumber nilai dan etika (a source of values) karena agama sudah mengatur tentang batasan-batasan baik dan buruk, haram dan halal, boleh dan tak boleh. 4. Agama sebagai faktor kontrol sosial melalui ajaran tentang norma (social control) dengan berbagai aturan yang menyangkut hubungan sosial kemasyarakatan. 5. Agama sebagai pemberi dukungan psikologis (psychological support) salah satu bentuk ril dari hal ini adalah ajaran tentang surga dan Neraka. 6. Agama sebagai pendorong perubahan masyarakat (agent of social change) Pembangunan bidang agama yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI yang sesuai dengan kebijakan pembangunan nasional adalah bertujuan untuk menciptakan manusia berakhlaq, berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa.

Pemerinta dalam hal ini Kementerian Agama RI dalam usahanya membangun bidang Agama memperhatikan beberapa hal di antaranya: 1. Menjamin kemerdekaan dan perlindungan beragama 2. Mendorong agar umat beragama mengamalkan ajaran agamanya 3. Mendorong agar nilai moral dan etik agama ikut berperan dalam pembangunan masyarakat, termasuk mentransfer nilai moral dan etik itu melalui pendidikan 4. Mendorong kerukunan umat beragama sebagai syarat penting bagi kerukunan nasional, persatuan nasional dan kelangsungan pembangunan 5. Mendorong agar kehidupan beragama menjadi elemen penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat 6. Mendorong agar kehidupan beragama dapat menangkal dampak negatif pembangunan (narkoba, hidup lupa diri, dll) 7. Mendorong agar kehidupan keagamaan tidak mengancam falsafat Pancasila dan keberlangsungan NKRI. Dengan misi pembangunan bidang agama oleh Kementerian Agama RI diharapkan kondisi umat beragama di Indonesia ke depannya bisa meningkat dalam beberapa poin: a. Semakin meningkatnya interaksi antara pandangan tentang agama sebagai pedoman hidup dan sebagai ideologi politik akibat globalisasi informasi b. Semakin meningkatnya interaksi antara agama dan politik akibat dibolehkannya agama menjadi azas partai politik c. Semakin meningkatnya kesejahteraan ekonomi sebagian umat beragama yang berakibat semakin lebarnya gap antara si kaya dan miskin d. Kemajuan teknologi dan informasi yang terus meningkat yang dialami umat beragama