PELATIHAN TIK PONPES: TIDAK HANYA CETAK KADER PINTAR AGAMA, TAPI BERWAWASAN TIK
  • BDK Denpasar
  • 23 April 2024
  • 27x Dilihat
  • Berita

PELATIHAN TIK PONPES: TIDAK HANYA CETAK KADER PINTAR AGAMA, TAPI BERWAWASAN TIK

Penggunaan teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini menjadi sebuah keharusan dalam dunia pendidikan. Para guru dituntut untuk mengupgrade kompetensi diri untuk mengikuti perkembangan penggunaan TIK melalui pelatihan. Pelatihan TIK bagi para guru tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga mempersiapkan mereka dan siswa untuk sukses di era digital yang terus berkembang. 

 

Balai Diklat Keagamaan Denpasar bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Lombok Timur menggelar Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pondok Pesantren Angkatan III Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur. Peserta pelatihan adalah 40 Guru dan Pengelola pada Pondok Pesantren Kementerian Agama Kab. Lombok Timur

 

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Timur, H. Suardi, SH., S.Pd.I., M.Pd.I membuka pelatihan secara resmi. Dalam pembukaan tersebut, Kasubag TU Kankemenag Kabupaten Lombok Timur memaparkan perkembangan teknologi saat ini yang sudah masuk ke dunia pendidikan termasuk pondok pesantren. Ia memaparkan stigma pondok pesantren yang sering disalahartikan masyarakat.

 

“Pondok Pesantren dulu sering dipandang sebagai tempat Pendidikan alternatif dan tempat penanganan anak – anak yang bermasalah, padahal pondok pesantren juga merupakan Lembaga pendidikan” ujar Suardi

 

Gambar

Suardi lebih lanjut lagi, beropini bahwa Pondok pesantren saat ini juga harus melek teknologi 

 

“Seiring dengan Perkembangan Teknologi saat ini hampir semua pekerjaan dikerjakan dengan aplikasi, maka dari itu tugas pondok pesantren adalah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu dalam bidang agama dan tidak ketinggalan dengan Teknologi Informasi dan komunikasi” ujarnya

 

Diakhir sambutan, Kasubag TU Kankemenag Kabupaten Lombok Timur tersebut berpesan bahwa Pondok Pesantren juga harus bisa mencetak kader-kader yang jujur, tidak hanya orang-orang yang pintar dalam keilmuan. Kedepan para santri harus menjadi orang-orang sukses dengan modal ilmu agama yang sudah dikuasai

 

Selama pelatihan peserta difasilitasi materi oleh Widyaiswara BDK Denpasar, Ahmad Hisan, S.Ag, M.Pd dan Ninik Uswatun Fadilah, M.Pd. serta didampingi tiga orang panitia penyelenggara, yakni Ni Luh Yunita Dastrini, I Nyoman Sutama, dan H. Choirul Walid