PELAKSANAAN DIKLAT MODERASI BERAGAMA  DAN IDENTIFIKASINYA DENGAN DIKLAT IT
  • 19 Juni 2020
  • 1671x Dilihat
  • Berita

PELAKSANAAN DIKLAT MODERASI BERAGAMA DAN IDENTIFIKASINYA DENGAN DIKLAT IT

Virus Corona atau dikenal dengan istilah Covid-19 telah mengejutkan dunia. Semua lini kehidupan terdampak, tidak terkecuali bidang Pendidikan juga. Konsep Pendidikan regular berubah secara radikal menjadi pembelajaran daring/online. Peralihan cara belajar ini ditempuh agar pembelajaran dapat tetap berlangsung.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar dalam menjawab tantangan saat ini adalah dengan dilaksanakannya Diklat Jarak Jauh Moderasi Beragama. Sebagai Langkah awal, DJJ ini dilaksanakan sebanyak dua angkatan. Kelebihan Diklat yang dilaksanakan secara daring adalah elastisitas waktu belajar dan tempat. Meskipun saling berjauhan, pembelajaran tetap dapat dilakukan. Kurikulum Diklat ini bersumber dari Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.

Upacara pembukaan Diklat dilakukan melalui aplikasi zoom cloud meeting yang dibuka oleh Bp. I Nyoman Lastra, S.Pd., M.Ag. selaku Direktur Pendidikan Agama Hindu Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Pelaksanaan diikuti oleh Widyaiswara pengampu, panitia dan peserta. Pelaksanaan upacara pembukaan Diklat secara daring ini tidak seperti kegiatan regular pada umumnya yang disertai dengan upacara secara formal, tetapi kegiatan sangat hikmad diikuti oleh peserta yang dipandu oleh ketua panitia, Bapak Abdul Hadi, SH. S.IPI.

Diklat Moderasi Beragama adalah salah satu program Kementerian Agama yang menjadi prioritas. Materi inti yang dipelajari oleh peserta pada Diklat Moderasi Beragama adalah Wawasan kebangsaan, Agama dan Bina damai, Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural, Intoleransi dan Ekstrimisme di Indonesia, Pencegahan Konflik, Resolusi Konflik Sosial Keagamaan, Teknik Penyusunan Narasi Moderasi Melalui Media. Selain itu, terdapat materi Dasar yaitu Pembangunan Bidang Agama, Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agama dan Peningkatan Kualitas Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan.

Materi inti pada Diklat Moderasi Beragama merupakan materi yang disusun sedemikian rupa dimulai dengan pencairan peserta yang belum saling mengenal pada materi Building Learning Comitment (BLC). Wawasan Kebangsaan adalah materi pertama yang disampaikan kepada peserta. Pada materi ini peserta diajak untuk memahami bagaimana bangsa Indonesia terbentuk dengan harapan peserta dapat menyampaikan kepada warga binaannya. Pada materi Agama dan Bina Damai, peserta diajak berdiskusi, betapa semua agama mengajarkan perdamaian dan tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan. Materi Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural, mendiskusikan bagaimana seharusnya seorang yang beragama dalam menjalankan agama di tengah keberagaman. Materi Intoleransi dan Ekstrimisme di Indonesia, mendiskusikan bagaimana keberadaan paham intoleransi dan ekstrimisme di Indonesia. Materi Pencegahan Konflik, mendiskusikan suatu tindakan pencegahan lebih dikedepankan daripada menyelesaikan suatu konflik karena pada dasarnya suatu konflik adalah hal yang tidak diharapkan terjadi. Tetapi apabila suatu konflik terjadi, pada materi Resolusi Konflik Sosial Keagamaan, peserta diajak untuk mendiskusikan bagaimana cara penyelesaian konflik. Adapun strategi yang dilakukan oleh Kementerian Agama dalam meminimalisir berita negatif yang mengatasnamakan agama, dikupas pada materi Teknik Penyusunan Narasi Moderasi Melalui Media.

Semua materi disertai Lembar Kerja (LK) untuk diselesaikan peserta sebagai latihan. Lembar Kerja ini disusun dan distandarisasi oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, sehingga output pelaksanaan Diklat Moderasi Beragama seluruh Indonesia sama. Setiap materi mempunyai LK yang mengasah kemampuan peserta dalam membuat laporan kepada instansi selaku seorang agen moderasi beragama. Terdapat satu materi dengan output media video dan visual sehingga narasi-narasi positif lebih banyak tersedia daripada berita negatif yang beredar di masayarakat. Harapan akhirnya adalah damainya kehidupan beragama dalam keberagaman. Jadi, video bukanlah satu-satunya output Diklat Moderasi Beragama, tetapi banyak LK yang harus dipahami oleh peserta dalam mengasah kemampuannya sebagai agen moerasi beragama.

Jadi, dengan mengikuti Diklat Moderasi Beragama, peserta dapat mengembangkan kemampuan sebagai agen moderasi beragama sekaligus memperdalam kemampuan Informasi Teknologi pada output materi Penyusunan Narasi Moderasi Melalui Media. Adapun Diklat IT bagi penyuluh, tentunya terdapat hal-hal yang lebih menarik lagi dan outputnya tentunya semua yang terkait Informasi Teknologi.  

Peserta kegiatan Diklat Moderasi beragama ini berasal dari Prov. Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain bermacam provinsi, peserta Diklat Moderasi Beragama juga terdiri bermacam agama. Keberagaman peserta ini sesungguhnya sangat sesuai dengan tujuan Diklat Moderasi Beragama. Dengan keberagaman, peserta dapat langsung mengaplikasikan, bagaimana seharusnya hidup dalam keberagaman.