MANAJEMEN KEMASJIDAN: INVESTASI PENTING, PUSAT KEAGAMAAN DAN KEGIATAN SOSIAL YANG EFEKTIF
Balai Diklat Keagamaan Denpasar bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana menggelar Pelatihan manajemen Kemasjidan Angkatan II. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kankemenag Kabupaten Jembrana ini berlangsung selama enam hari, terhitung mulai tangal 13 sampai dengan 18 Mei 2024.
Secara resmi, pelatihan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana, I Gede Sumarawan. Dihadiri langsung oleh Kepala BDK Denpasar, Suyatno, Sumarawan menyampaikan beberapa arahan, diantaranya pentingnya manajemen kemasjidan sebagai investasi penting untuk kegiatan ibadah dan sosial lainnya.
“Manajemen Kemasjidan adalah investasi penting untuk memastikan bahwa masjid dapat berfungsi sebagai pusat keagamaan, pendidikan, dan sosial yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan jamaah dan komunitas sekitarnya” ujarnya
Disamping itu, Sumarawan juga menegaskan urgensi program manajemen kemasjidan dari Kementerian Agama.
“Program Manajemen Kemasjidan dari Kementerian Agama ini sangat penting untuk memastikan bahwa masjid-masjid di Indonesia dapat dikelola dengan baik dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan moral dan sosial Masyarakat” ungkap Mantan Kepala Seksi Urusan Agama Hindu Kemenag Kab. Badung tersebut
Menurut Sumarawan, Pengelolaan yang baik sangat penting untuk memastikan masjid dapat menjalankan fungsinya dengan efektif dan efisien.
“Dengan manajemen yang baik, masjid dapat menjadi pusat yang berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial” tutur pria kelahiran tahun 1969 tersebut.
Selama pelatihan, dua widyaiswara BDK Denpasar, yakni Ardiwan dan Ulin Umi Azmi memberikan materi kepada empat puluh peserta yang merupakan anggota DKM atau Takmir Masjid.