HALAL BIHALAL, MOMEN SALING BERMAAFAN ANTAR PEGAWAI
  • BDK Denpasar
  • 18 April 2024
  • 33x Dilihat
  • Berita

HALAL BIHALAL, MOMEN SALING BERMAAFAN ANTAR PEGAWAI

Masih dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Balai Diklat Keagamaan Denpasar mengadakan Halal Bihalal antar pegawai (Kamis, 18/04)

Bertempat di Aula Diponegoro BDK Denpasar, Halal Bihalal dihadiri seluruh pegawai. Kepala BDK Denpasar, H.Suyatno, Lc., M.S.I memberikan arahan dan tausiah dalam acara tersebut

“Halal Bihalal, ini terjadi satu tahun sekali dan hanya ada di Indonesia, tidak hanya untuk umat islam, tetapi juga nonmuslim. Ini merupakan sebuah kebahagiaan dan acara yang luar biasa” ujar kabalai mengawali tausiah

Kabalai memaparkan bahwa bermaaf-maafan tidak hanya saat lebaran, begitu saat kita melaksanakan kesalahan sebaiknya langsung meminta maaf kepada siapapun.

“Kenapa lebaran menjadi momen bermaaf-maafan? Karena lebaran adalah adalah momen berkumpul bersama keluarga, ini budaya yang sudah terbangun sejak dulu” jelas Suyatno

Gambar

Lebih lanjut lagi, Kabalai memaparkan bahwa manusia merupakan makhluk yang lemah dan tidak luput dari dosa, bahkan kepada Tuhannya sendiri. Kabalai mengambil contoh adanya hujan. Manusia seringkali mengeluh akan adanya hujan, padahal hujan adalah nikmat yang diturunkan Tuhan dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan.

“Kepada Tuhan saja kita masih sering kesal dengan Tuhan yang kita sembah. Betapa kita ini adalah makluk yang lemah. Dari sinilah munculnya dosa, kesalahan, dan suudzon. Maka perlu bermaafan. Tidak ada manusia yang sempurna”

Mantan WI BDK Semarang tersebut menjelaskan bahwa manusia diciptakan lebih besar nafsunya. Seringkali manusia berprasangka buruk pada Tuhan. Apa yang diinginkan belum tentu itu yang diberikan Tuhan, lantas apakah kita benci, padahal itu hanya nafsu. Tuhan memberikan apa yang kita perlukan. Apa yang menjadi kebaikan dalam penglihatan manusia kebanyakan hanya berdasarkan pada persepsi nafsu .

“Maka lebaran ini merupakan moment kita untuk kembali pada factory reset, setelan pabrik, manusia sesuai fitrahnya, tunduk pada Tuhannya. Dan di momen ini saya mohon maaf lahir dan batin. Semoga saya bisa menjadi pemimpin yang Amanah, bisa menjadikan BDK Denpasar lebih baik bahkan leader diantara Balai Diklat Keagamaan lainnya. Saya percaya dengan SDM yang dimiliki BDK saat ini, kita bisa melangkah maju menjadi lebih baik” ujar Kepala Balai menutup tausiahnya