GUNAKAN MEDSOS UNTUK PERLUAS MODERASI BERAGAMA: JANGAN SHARING TANPA SARING
Selasa, 05/07
“Moderasi beragama merupakan salah satu concern Kementerian Agama, dan penguatan moderasi beragama dapat dilakukan dengan bentuk orientasi, workshop, bimbingan dan lain-lain. Dari kegiatan tersebut, muaranya hanya satu yakni bahwa semua warga bangsa harus mempunyai cara pandang yang sama untuk membangun keharmonisan di bangsa dan negara dengan caranya masing-masing”
Demikian ditegaskan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof Dr. H. Suyitno, M.Ag saat memberikan materi pada orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama secara online via zoom meeting, Selasa, 04/07.
Kaban Suyitno mengapresiasi pelaksanaan Kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama yang dilaksanakan oleh BDK Denpasar. Selain merupakan mandatory dari Kemenag RI sebagai lembaga pelaksana kediklatan yang merupakan pelopor, sangat penting bagi ASN BDK untuk mengetahui pentingnya moderasi beragama bagi Bangsa Indonesia.
“Kegiatan orientasi ini Ini hanya sebuah instrumen menuju output yang sesungguhya yakni memastikan bahwa keberagaman ini dapat berlangsung secara harmoni dan damai. Semuanya menjadi hubungan yang sifatnya saling menyayangi dan mencintai” ungkap Kaban Suyitno
Untuk menciptakan keharmonisan dalam keberagaman, pria kelahiran Tulungagung tersebut menggarisbawahi trilogi pembangunan yakni Kerukunan inter umat beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan umat beragama dan negaranya.
“Selesaikan hubungan agama dalam internal terlebih dahulu, kemudian bangun dan kelola relasi dengan umat beragama lain, kemudian bangun relasi yang baik dengan pemerintah. Umat adalah aset negara dan bangsa” ungkap Guru Besar Politik Islam IAIN Raden Fatah Palembang tersebut.
Kaban Suyitno lebih jauh lagi menegaskan masifitas dunia digital saat ini dapat menjadi salah satu media untuk mensosialisasikan moderasi beragama.
“Jangan
biarkan orang-orang membagikan berita yang menyebar berita yang mengandung unsur
fitnah dan kebohongan dan mengarah pada provokatif. Jangan sharing tanpa saring.
Hadirlah anda pada media sosial yang saat ini menjadi mainstream dan counter
isu-isu hoaks dan berikan informasi yang berimbang” tegas Kaban Suyitno