“Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan
“Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan"
Dibalik semua kesuksesan profesi apa saja, di sana ada guru. Guru adalah mereka yang membuka jalan, memulai suatu pencarian. Guru adalah mereka yang membawa api di tengah kegelapan dunia akal budi. Dia yang mengajar, mendorong, mengaktifkan, setia mendampingi, berkomitmen, selalu rela membantu, dan menghantar anak didiknya untuk mencapai posisi tertinggi dalam setiap pencarian.
Dia juga yang membantu muridnya untuk belajar mendengarkan. Setiap pengetahuan dimulai dengan "mendengarkan". Ya,Belajar dengan mendengarkan. Guru mengarahkan, guru mencintai dan juga berjalan bersama.
Bangsa yang besar dibangun mulai dari dalam kelas, mulai ketika anak-anak dibimbing untuk memahami kehidupan dari lingkup terbatas. Guru memang hebat. Tiada bandingan. Mereka menciptakan para doktor, ilmuwan, masinis, pilot, penyanyi, dan semua profesi apapun. Karena itu, guru sering dijuluki sebagai "petunjuk kehidupan", mentor, kreator dan aplikator pelbagai regulasi (A guide in times of confusion).
Begitu serius pada profesinya, sering seorang guru melupakan dirinya. Bahkan ia meninggal ketika sedang melayani muridnya. Profesi guru itu luhur karena ia mendidik manusia untuk menjadi lebih manusiawi. Itulah sebabnya seorang guru sangat bahagia ketika melihat muridnya mengalami kesuksesan. Dan murid yang baik pasti tidak akan membanggakan dirinya selain guru yang menginspirasi dia (A strong inspiration).
Guru yang berkomitmen tinggi (a committed soul) tidak pernah akan dilupakan, sampai kapanpun. Biarpun tahun-tahun berlalu, namanya dan wajahnya akan tetap membekas pada pada hati dan pikiran para muridnya. Ia dikenang sepanjang sejarah.
Guru adalah model. Kehidupannya yang baik adalah bentuk ajaran yang paling bernilai bagi muridnya (a great role model). Dia juga adalah seorang motivator. Guru bukan sekadar pengajar. Lebih dari itu, ia adalah seorang motivator.
Dewasa ini, murid bisa belajar banyak informasi lewat internet, dan mereka bisa mendapatkan pelbagai pengetahuan lewat mediasi teknologi yang canggih. Ini adalah tantangan bagi para guru. Namun, apapun canggihnya teknologi itu, peranan seorang guru tidak tergantikan. Kehadiran guru di kelas mengubah semuanya. Ia menginspirasi segalanya. Guru memiliki tanggungjawab kemanusiaan, karena ia mendidik seorang manusia.
Guru membantu seorang anak mengerti dirinya dan memahami orang lain. Guru adalah juga "Channel" bagi murid tentang sebuah mimpi. Generasi muda berada pada tangan para guru, karena itu tanggung jawab terbesar seorang guru adalah menghantar anak-anak untuk meraih mimpi, mengejar cita-cita, dan mewujudkan idealismenya. Bagi para murid, guru adalah Channel antara mimpi dan kenyataan. Selain itu, guru adalah "berkat" untuk murid.
Kesadaran diri seorang guru bahwa dia dikaruniai talenta untuk mengajar, membuka dimensi baru dalam diri seorang guru untuk selalu melihat dirinya sebagai "berkat". Karena sebagai berkat, maka tugas sebagai guru harus dilihat pertama-tama sebagai "panggilan". Panggilan untuk membawa berkat dengan cara "berada seutuhnya" di depan murid: simbol kehadiran orang tua, tanda kasih sayang, sumber kebenaran.
Namun, di atas semuanya, ada wasiat paling bijaksana dari GURU para guru. Wasiat ini perlu kita simak dan kita hidupi dalam hidup kita. "Aku datang bukan untuk Dilayani, melainkan untuk melayani". Hai para guru, kamu memang super karna kamu telah membuat dunia lebih berarti.
Terima kasih Guruku
catatan Hari guru
--Sugeng Sudarsono--