UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING, TIDAK ADA JALAN LAIN KECUALI MELALUI JALUR PENDIDIKAN.
  • BDK Denpasar
  • 11 Maret 2025
  • 18x Dilihat
  • Berita

UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING, TIDAK ADA JALAN LAIN KECUALI MELALUI JALUR PENDIDIKAN.

Dipekan kedua di Bulan Ramadhan ini, Balai Diklat Keagamaan Denpasar menggelar Pelatihan Blended Learning Periode II Tahun 2025. Sebanyak 5 pelatihan digelar pada pelatihan periode ini diantaranya Pelatihan Manajemen Rumah Ibadah Angkatan Il; Pelatihan IKM dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Angakatan VI, VII, dan VII; dan Pelatihan Media Pembelajaran berbasis AI Angkatan II.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala BDK Denpasar, Suyatno secara virtual melalui zoom meeting. Suyatno mengawali arahannya dengan mengucapkan Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi umat Muslim dan selamat kepada calon peserta pelatihan Blended learning periode II.

Menjalani aktivitas di Bulan Ramadhan ini, menurut Suyatno, memberikan pelajaran banyak hal kepada kita untuk mengarungi kehidupan dan menghadapi tantangan dimasa depan dengan kesabaran dan kekuatan sehingga kita bisa menjadi abdi negara yang dapat memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.

Suyatno kemudian menjelaskan bahwa pelatihan yang digelar ini merupakan upaya nyata BDK Denpasar untuk membantu para ASN di wilayah kerja BDK Denpasar untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya dalam rangka mengemban tugas kedinasan.

“Saya teringat sebuah laporan yang memaparkan bahwa SDM negara kita ketika diindeksasi daya saingnya dibandingkan negara lain. Dari 132 negara Indonesia berada diperingkat 32. Ini menggambarkan bahwa daya saing Indonesia masih sangat rendah, dan ini menjadi keprihatinan bersama” ujar Suyatno.

Menurut Suyatno, untuk meningkatkan daya saing, tidak ada jalan lain kecuali melalui jalur pendidikan.

Gambar

“Akan jadi apa generasi dimasa datang, kompetensi jenis apa yang mereka miliki, bagaimana mereka berdaya saing, nah ini menjadi warning yang sangat keras untuk kita, terutama para guru. Bagaimana para guru berkinerja untuk menghasilkan generasi yang bisa berdaya saing. Ini tentu merupakan tugas yang berat” ujar Suyatno

Salah satu hal yang harus dikuatkan dalam mendidik siswa menurut Suyatno adalah bagaimana membentuk mental dan karakter.

“Saat ini mencari pengetahuan secara teori jauh lebih mudah daripada jaman dahulu. Sekarang yang juga menentukan adalah pembentukan mental dan karakter siswa. Bagaimana kita mendidik anak kita dengan karakter dan mental sesuai dengan karakter negara kita, sesuai dengan wawasan kebangsaan, dan agama yang ada di sekitar kita sesuai yang diyakini, dan berkaitan dengan budaya yang harus kita lestarikan, sehingga harkat martabat dan nilai luhur Indonesia dapat terus ada, lestari, dan terjaga oleh generasi penerus” pungkas Mantan WI BDK Semarang tersebut.

Maka dari itu, Suyatno menambahkan, pada pelatihan kali ini akan dirancang lebih terstruktur, interaktif, dan berbasis praktik dengan mengedepankan deep learning, critical thinking, creativity, dan lain-lain.

“Mohon pelatihan ini diikuti dengan sebaik-baiknya. Bapak ibu perlu meramu proses pembelajaran yang menarik, tidak hanya datang ke kelas, menyelesaikan tugas, mendapatkan nilai dan selesai. Guru bertugas menjadi seorang sutradara, yang menyusun scenario untuk pembelajaran di kelas dan juga menentukan keberhasilan pembelajaran” ujar Suyatno mengakhiri arahannnya.