Sosialisasi OJS Jurnal Widyadewata BDK Denpasar
Beberapa program prioritas Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, yaitu :
1. DJJ
2. OJS
OJS adalah salah satu perkin ka. Balai Diklat
Kenapa OJS?
Karena OJS adalah Salah satu penilaian zona integritas, karena salah satu tusi yaitu kediklatan dan kelitbangan, sehingga OJS wajib ada. Di litbang sudah OJS sdh sinta 2
Seketariat pusat membuatkan rumah OJS khususnya untuk OJS jurnal Widyadewata.
Setelah dibuatkan rumah OJS selanjutnya akan diinstal di server BDK Dps, lalu kontennya diisi oleh pengelola jurnal Widyadewata BDK Denpasar. Diharapkan ke depan jurnal cetak sudah tidak ada, semua jurnal sudah diarahkan ke OJS
Pada kesempatan itu, pak hayadi,
mengharapkan kepada pengurus jurnal widyadewata, untuk menghidupkan OJS, sehingga pengembangan profesi tidak mengalami kendala, trutama, untuk jabfung WI Utama.
Diharapkan semua peserta semangat untuk mengikuti materi ini.
Pak Novel Siregar telah membuat Rumah OJS BDK Denpasar. OJS yang dipake yaitu OJS versi 3. Beberapa poin yang menjadi penekanan, yaitu:
· Tugas BDK Denpasar membuat about
· Standar akreditasi harus terakreditasi indeks google scooler,
· Perlu dibentuk tim yang solid untuk pengelolaan jurnal
· Editor harus paham betul tentang kaidah penulisan KTI
· Filter permata oleh editor chip
· Editor wajib memiliki google schooler
· section editor bertugas membantu editor chip, berfungsi membaca lebih dalam, selajutnya diberikan ke rviewer
· Reviewer : perlu dijelaskan berapa jumlahnya
· OJS akan dilengkapi dengan cek kadar palgiarism
· referensi menggunakan mendelay ( abas style)
Hayadin
· Tinggal membuat isi jurnal bdk denpasar
· Jika jurnal tidak di onlinekan maka, tidak akan ada tim akreditasi
· Fokus dan scopenya jurnla widyadewata harus ditentukan
· Yang menentukan akreditasi itu yaitu editorial board (mitra bestari), kiteria misalanya id scopus, S3, atau punya google scooler
· Publiction etika (mengkopy dan mengadaptasi sesuai dg lingkup widyadewata. Kita punya etika check plagiarime, ini adalah publikasi ke publik bahwa kita ada antisipasi
· Author Guideline (panduan kepada penulis ketiak ingin menulis ke jurnal- gaya selingkung
· Online Subsion adalah halaman untuk mengrim
· Author Fee ( ketentuan apakah kita akan menerima biaya jika kita menulis
· Aturan OJS, yaitu terbit 2 kali setahun
· Setiap kali terbit minimal ada 5 artikel
· Syarat pengajuan akreditasi :Tim editor melakukan self asesmen, lalu dilanjutkan dengan croscek oleh penilai. Jika nilai 70 ke atas akan dicek substansi. Kemudian melakukan akreditasi lanjutkan dengan indeksasi. Proses indeksasi berproses karena ada aturan2 yang harus dipenuhi agar bisa terdaftar
· caranya agar naskah jurnal widyadewata tetap terpenuhi untuk setiap kali penerbitan yaitu (tetap mengutamakan call for papper bisa juga di share ke group wi, dosen, atau guru). misal penerbitan april, call for paper dilakukan di januari
(perlu dibuatkan stok naskah untuk mengantisipasi kekurangan naskah). Sepanjang tahun mengumpulkan naskah, naskah yang sesuai diterima, penentuan naskah yang terbit berdasrkan issue yang berkemambang, sisanya dibuat berikutnya
Author yang sudah diterima naskahnya diberikan surat bahwa naskah sdh diterima sehingga tidak perlu mengirim naskah ke jurnal lain
· Komposisi editor untuk dimuat tulisannya hanya 20%. 20% ini tidak termasuk WI dalam.
· Widyadewata harus terbit 2 kali dalam setahun. Pengajuannya mulai tahun 2021
· domain : bisa menggunakan kemenag.go.id dan atau bisa beli domain
· hosting bisa diluar ga harus memiliki
· Rencananya akan ada pelatihan online tentang OJS, cara pengisian OJS
· Aturan akreditasi, kover harus konsisten) yang boleh berubah hanya edisi.