JADI LOKUS PERTAMA PELATIHAN AI, KANKEMENAG MINTA PESERTA IKUTI DENGAN OPTIMAL
  • BDK Denpasar
  • 13 Mei 2024
  • 125x Dilihat
  • Opini

JADI LOKUS PERTAMA PELATIHAN AI, KANKEMENAG MINTA PESERTA IKUTI DENGAN OPTIMAL

Balai Diklat Keagamaan Denpasar menggandeng Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah menggelar pelatihan Multimedia Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence Angkatan I. Ini merupakan pelatihan berbasis AI yang dilaksanakan perdana di tahun 2024.

Berlokasi di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah, pelatihan dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah, Drs. H. Nasrullah, M.Pd.

Dalam pembukaan tersebut Nasrullah mengajak peserta untuk dapat mengikuti pelatihan dengan bersungguh-sungguh dalam kaitannya dengan tusi peserta sebagai pengajar.

“Dalam pelatihan ini bapak ibu akan diberikan pengalaman tentang pembelajaran berbasis AI. Guru harus menguasai itu sehingga inovasi kepada anak-anak kita di madrasah selalu ada perkembangan. Kami berharap peserta kegiatan ini bisa mengikuti pelatihan dengan disiplin sehingga ada tambahan ilmu pengetahuan berbasis AI ini bisa optimal bapak ibu implementasikan sebagai tugas bangsa dan bernegara dan berinovasi sebagai seorang guru” tegasnya

Nasrullah selanjutnya menggarisbawahi bahwa dalam Kurikukulum Merdeka, penyampaian materi bersifat luwes tetapi dapat dipahami dengan baik oleh para siswa. Implementasi Kurikulum Merdeka yang tepat akan menghasilkan pembelajaran yang optimal dan bermakna bagi siswa.

Gambar

Mantan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Lombok Barat tersebut juga menyinggung moderasi agama. Ia mengingatkan pentingnya moderasi Bergama melalui lagu mars Kemenag.

“Mulai dari lingkungan madrasah bahwa moderasi juga bagaimana kita bersama guru-guru kita selalu guyub rukun, karena ini tugas besar kepala madrasah dan jajaran dibawahnya” tegasnya

Peserta difasilitasi materi oleh Widyaiswara BDK Denpasar, Ahmad Hisan dan Ninik Uswatun Fadilah dan didampingi panitia penyelenggara, I Gusti Ngurah Suariana, I Gusti Ayu Putu Ekaningsih, dan Sofil Fuat