HADAPI DIGITALISASI, KAKANKEMENAG KAB LOMBOK TIMUR DORONG GURU PAI MELEK IT
Senin, 14/03
Pendidikan saat ini menjadi
salah satu aspek yang tidak luput dari digitalisasi. Perlahan media
pembelajaran konvensional pun ditinggalkan. Perkembangan pesat digitalisasi
dalam pendidikan harus menjadi perhatian khusus bagi tenaga pengajar untuk
secara sistematis menggunakan media pembelajaran berbasis digital. Mendukung
upaya tersebut, Balai Diklat Keagamaan Denpasar bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur menggelar Pelatihan
Multimedia Pembelajaran Angkatan I Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur. Peserta Pelatihan merupakan Guru KKG-PAI SD
Kabupaten Lombok Timur
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Lombok Timur, Drs. H. Sirojudin,
M.M. membuka secara resmi pelatihan tersebut. Kakankemenag Kabupaten Lombok
Timur tersebut secara gamblang menjelaskan bahwa Perkembangan
teknologi informasi menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan
khususnya bagi Guru PAI SD di Lombok Timur
“Mengupgrade pengetahuan merupakan sebuah keharusan sehingga diharapkan Guru PAI SD di Lombok Timur melek IT” tutur Sirojudin
Lebih lanjut lagi, Sirojudin menekankan bahwa dalam penggunaan media sosial, guru diharapkan banyak membagikan postingan terkait pendidikan
“Jangan hanya membagikan sesuatu yang tidak berkaitan dengan pendidikan
di media sosial, tapi harus selalu membagikan hal-hal baik yang berkaitan
dengan dunia Pendidikan”, tegas Mantan Kasubbag Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB
Di akhir sambutan, Sirojudin menyinggung soal Moderasi Beragama yang
merupakan program prioritas pemerintah.
“Perbedaan itu sebuah keniscayaan sehingga kita harus mampu menyikapi perbedaan tersebut, dan Guru-guru di Lombok Timur harus ikut serta dalam menggaungkan Moderasi Beragama” tutup pria kelahiran Mujur 58 tahun lalu tersebut.
Para peserta difasilitasi materi oleh Widyaiswara BDK Denpasar, Ni
Made Sri Agustini, S.S.,M.Pd dan Ninik Uswatun
fadila, M.Pd. Peserta juga didampingi tiga orang panitia penyelenggara, Ni Luh
Yunita Dastrini, Ida Bagus Putu Sastrawan, I Nyoman Sutama, dan Gusti Made
Wahyu Dinata