BDK DENPASAR IKUTI FGD PENGEMBANGAN STRATEGI DAN PENGELOLAAN KONTEN PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENAG RI
(Selasa, 09/10)
Balai Diklat Keagamaan Denpasar mengikuti zoom Focus Group Discussion eL-TV yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan Palembang (Selasa, 08/10). FGD ini dalam rangka pengembangan strategi pengelolaan konten pembelajaran dan konten berita eL-TV (e-Learning TV) di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
Kepala BDK Palembang Saefudin menyampaikan bahwa eL-TV ini merupakan inovasi BDK Palembang dalam bidang Publikasi. Sebelumnya eL-TV hanya membagikan publikasi terkait program BDK Palembang. Namun kini eL-TV siap menjangkau seluruh BDK dan Loka di seluruh Indonesia.
“Untuk mendukung pengembangan kompetensi, kami mengundang Widyaiswara untuk terlibat mengisi program pembelajaran. Ada tiga kanal berbasis pendidikan, keagamaan dan moderasi beragama. Para Kepala BDK, Kepala Loka dan tentunya Widyaiswara yang sudah terbiasa memberi materi pembelajaran dapat membuat rekaman dan dikirim ke tim eL-TV” ujar Saefudin
Lebih lanjut lagi Saefudin menegaskan bahwa eL-TV adalah kanal Badan Litbang dan Diklat, BDK dan Loka seluruh Indonesia.
“eL-TV milik kita bersama. Sejauh ini eL-TV sudah bekerjasama dengan tiga stasiun TV, TVRI, Pal TV, dan I-News TV. Ini dalam rangka menaikkan sebaran El-TV agar lebih luas.
Kepala BDK Surabaya, Japar, mengucapkan selamat dan sukses kepada BDK Palembang atas pengembangan eL-TV sebagai inovasi publikasi.
“Ini memberikan nuansa baru dalam pelatihan, tidak hanya dinikmati oleh ASN di wilayah BDK Palembang, tetapi sudah dapat menjangkau seluruh ASN. Semoga eL-TV dapat semakin kreatif dan dapat menjadi media informasi program Badan Litbang, BDK, dan Loka seluruh Indonesia” ujar Japar
Sementara itu, Muhtadin, Kepala Bagian Tata Usaha Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan sebagai Narasumber menjelaskan bahwa harus disadari kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih sangat kurang dengan melihat dari berbagai sumber data baik PISA, AGNI, maupaun ANBK.
Secara gamblang, Muhtadi merelasikan ini dengan kualitas pendidik yang perlu mendapat perhatian baik dari Badan Litbang dan Diklat, BDK, dan Loka yang notabene adalah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan.
“Jika ada peserta pelatihan sukses, pusdiklat, BDK, Loka dan Widyaiswara akan mengklaim itu adalah alumni kita, maka sebaliknya kita juga harus berani mengklaim bila ada alumni pelatihan belum dapat merealisasikan ilmu yang diperoleh. Kegagalan itu adalah bagian dari tanggungjawab kita” ujarnya
Lebih lanjut lagi, Muhtadi menjelaskan cara mengatasi kegagalan tersebut.
“Lantas bagaimana caranya. Caranya adalah menyediakan lapak terbaik, agar semua orang yang ada di lingkungan pendidikan yang ada di naungan Pusdiklat dan BDK dapat terakomodir. Pengembangan kompetensi adalah tugas bersama. Menyiapkan bahan sebanyak-banyaknya sehingga pilihan untuk mengembangkan kompetensi menjadi banyak. Salah satunya melalui eL-TV yang telah dikembangkan oleh Balai Diklat Keagamaan Palembang” ujarnya.