Meningkatkan Eksistensi dan Peran Guru melalui Pelatihan Metodologi Pembelajaran di Kota Soe, Timor Tengah Selatan
(Rabu, 26 Januari 2022)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia adalah melalui sistem penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk peningkatan profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai abdi negara. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah istilah yang sangat sesuai disematkan pada sosok seorang guru. Tanpa guru, apa jadinya negeri ini? Kesuksesan para punggawa negeri ini dilahirkan dari peran besar seorang guru. Pentingnya Pelatihan dalam rangka meningkatkan peran guru dalam membentuk generasi emas bangsa, maka guru senantiasa dituntut eksistensinya dalam merubah paradigma pembelajaran dari yang bersifat konvensional menjadi pembelajaran bermakna yang bersifat students centre. Pelatihan perdana program Balai Diklat Kegamaan Denpasar pada tahun 2022 dalam meningkatkan eksistensi dan peran guru salah satunya bertempat di Kabupaten Timor Tengah selatan ( Kab.TTS).
Pelatihan Metodologi Pembelajaran Angkatan II bertempat di Aula Utama Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTS Jalan Gajah Mada No. 35 Soe, TTS, NTT. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. TTS, Agus Nggiku, S.Pd. MM pada hari senin tanggal 24 Januari 2022. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan selama enam hari ke depan dan berakhir pada 29 januari 2022. Ketua Panitia dalam kesempatan ini Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Denpasar H. Ngapirin S.Ag.MM dalam penjelasannya menegaskan bahwa tujuan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas guru dalam memaksimalkan kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kompetensi pendidik baik dalam pengetahuan maupun keterampilan serta meningkatnya produktivitas dalam mengajar . Sasaran pelatihan adalah terdidik dan terlatihnya 40 orang guru pendidikan agama tingkat Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidayiah, peserta kegiatan berjumlah 40 orang guru multi agama yang terdiri dari Guru Pendidikan Agama Kristen 18 orang, Guru Pendidikan Agama Katolik 12 orang dan Guru Pendidikan Agama Islam, 10 orang. Kegiatan Pelatihan pada mata pelajaran inti dipandu oleh dua orang Widyaiswara Bapak Wachidun, S.Pd,M.Pd dan Ibu Ni Made Sri Agustini, SS, M.Pd. Kurikulum dan silabus pelatihan direalisasikan berdasarkan kursil yang diterbitkan oleh Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balai Litbang dan Diklat Kementerian Agama Jakarta yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan yakni berjumlah 60 jam pelajaran. Dalam kesempatan ini beliau pula memohon dukungan seluruh pihak untuk suksesnya kegiatan pelatihan ini.
Dalam Sambutannya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTS menekankan pula kepada peserta pelatihan bahwa pentingnya menguasai empat kompetensi dasar sebagai pendidik yaitu kompetensi Kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Kehadiran pendidik sebagai seorang peserta dalam pelatihan dalam rangka memantapkan kompetensi professional yang harus selalu di up-date oleh seorang pendidik untuk dapat menjalankan profesinya secara maksimal dan kompeten. Kepala kantor pula menghimbau kepada peserta pelatihan untuk dapat mengikuti pelatihan dengan tekun dan aktif sehingga nantinya dapat dituntaskan sesuai dengan rencana karena pentingnya kegiatan pelatihan ini dalam menunjang karir peserta sebagai seorang pendidik.